Jakarta, DigoID-Pasukan Penjaga Pantai Filipina (PCG) baru aja ngegas banget nih di Laut China Selatan (LCS). Mereka langsung gerakin kapal ke sana gara-gara China ketahuan lagi bikin pulau buatan di wilayah yang lagi jadi rebutan.

China Bangun Pulau Buatan Baru di LCS?

Jay Tarriela, juru bicara PCG, bilang mereka kirim kapal ke Sabina Shoal di Kepulauan Spratly buat ngebatalin usaha China buat reklamasi pulau kecil di situ. Dan ternyata, langkah ini berhasil! China jadi stop aksinya gara-gara PCG turun tangan.

Menurut berita dari Reuters, Tarriela juga bilang kalau PCG bakal terus ada di sana buat jaga-jaga, meskipun lokasi ini lebih dari 120 mil laut dari Provinsi Palawan. Mereka nggak main-main buat ngejaga wilayah ini dari campur tangan negara lain.

Terus, ada juga nih Dewan Keamanan Nasional (NSC), Jonathan Malaya, yang ngasih perintah supaya penjagaan di zona ekonomi eksklusif (ZEE) Manila lebih ketat lagi. Ini penting banget karena ada temuan tumpukan karang mati yang mirip banget sama pulau buatan.

Malaya bilang, "Tidak ada yang akan menjaga (lokasi-lokasi ini) selain kami. Ini adalah tanggung jawab kami di bawah hukum internasional untuk menjaga kawasan dan memastikan bahwa lingkungan di sana tidak akan rusak dan bahwa tidak akan ada kegiatan reklamasi," gitu kata dia yang dikutip Reuters, Selasa, 14 Mei 2024. Filipina bener-bener serius jaga wilayah mereka di LCS dari intervensi China.

China Anggap Tuduhan Itu Cuma Rumor

Menanggapi hal itu, Kementerian Luar Negeri China langsung ngebantah tuduhan pembangunan pulau baru tersebut. Mereka bilang kalau tuduhan dari Filipina tuh cuma "rumor tak berdasar".

Menurut juru bicara Kemlu China, Wang Wenbin, Filipina katanya sering banget nyebarin rumor yang cuma mau bikin China kelihatan jelek di mata dunia internasional. Wenbin bilang, "Baru-baru ini, Filipina berulang kali menyebarkan rumor, yang dengan sengaja mencoreng China dan berusaha untuk menyesatkan komunitas internasional, yang mana itu sia-sia," katanya seperti dikutip dari CNN Indonesia, Selasa, 14 Mei 2024. Jadi, menurut dia, usaha Filipina itu gak bakal ngaruh apa-apa.

Wenbin juga ngegas balik dengan ngasih saran ke Manila buat "kembali ke jalan yang benar". Maksudnya, mereka mau ajak Filipina buat nyelesain masalah ini lewat negosiasi dan konsultasi, bukan dengan cara-cara yang sekarang.

Konflik Laut China Selatan Bakal Terus Berlanjut

Laut China Selatan emang udah lama jadi medan drama internasional, bro. Banyak banget negara yang punya klaim tumpang tindih di sini, bikin situasinya panas terus. China itu klaim hampir seluruh wilayah LCS sebagai milik mereka, katanya berdasarkan sejarah panjang. Mereka bahkan ngebuktiin klaim ini dengan aksi nyata, kayak ngirim kapal-kapal patroli dan bangun pulau buatan.

Nah, salah satu titik panas di LCS adalah Kepulauan Spratly. Di sini, China dan Filipina sering banget ribut soal siapa yang punya hak. Selain China dan Filipina, ada juga Brunei, Malaysia, Taiwan, dan Vietnam yang ikut-ikutan punya klaim di wilayah ini. Jadi bisa bayangin dong, gimana ribetnya situasi di sana.

Pada 2016, Pengadilan Arbitrase Permanen di Den Haag sempet turun tangan dan bilang kalau klaim China di LCS itu gak punya dasar hukum. Keputusan ini diambil setelah Filipina bawa kasusnya ke pengadilan. Tapi, China gak mau terima putusan itu. Mereka bilang putusan tersebut gak valid dan tetep ngejalanin aktivitas mereka di LCS.

Pulau Buatan China Untuk Kuasai LCS?

Yang bikin tambah seru, China gak cuma klaim wilayah lautnya aja, tapi juga aktif banget bikin infrastruktur di sana. Mereka bangun pulau-pulau buatan lengkap dengan fasilitas militer. Ini bikin negara-negara lain yang juga punya klaim jadi makin was-was.

Sementara itu, Filipina, dengan dukungan dari komunitas internasional, terus berusaha ngejaga wilayahnya. Mereka bahkan ngirim kapal-kapal Penjaga Pantai buat ngehadang aktivitas China yang dianggap mengancam. Seperti yang baru-baru ini terjadi di Sabina Shoal, Kepulauan Spratly, di mana Filipina berhasil ngehentikan langkah China buat reklamasi pulau buatan.

Jadi, situasi di LCS ini kayaknya masih bakal terus memanas. Negara-negara yang terlibat punya kepentingan masing-masing yang bikin mereka gak mau ngalah. Dialog dan negosiasi mungkin bisa jadi jalan keluar, tapi selama ini, keliatannya masing-masing pihak masih keras kepala dengan posisi mereka. Kita tunggu aja, siapa tahu ada titik terang di tengah keributan ini.