Jakarta, DIGO.id -- Setiap generasi mengalami perbedaan pendapat dan tingkah laku ketika dihadapkan pada pekerjaan, dan hal tersebut juga berlaku untuk generasi Z dan milenial. Namun, pertanyaan yang muncul adalah apakah generasi Z dan milenial saat ini dapat fokus pada pekerjaan mereka?

Menurut ST Zaenab Andini Caesaria Junaedi, seorang Account Executive di MNC Multimedia Network, penting bagi generasi Z dan milenial untuk menyadari minat dan bakat mereka sebelum memilih pekerjaan. Dengan memahami minat mereka, mereka dapat mempertimbangkan apakah pekerjaan yang mereka pilih akan memungkinkan mereka berkembang dalam jangka panjang.

"Kalau buat aku sih, aku harus tahu dulu aku sukanya di mana, minatnya di mana, terus abis itu kalau misalnya diambil karier ini cocok gak sama aku untuk jangka panjang? Nah itu tuh bakalan bikin ngedorong aku untuk menjalani hal itu," ungkap Zaenab.

Menurut Zaenab, pemahaman terhadap minat adalah langkah awal yang penting, dan selanjutnya, faktor lingkungan juga memainkan peran kunci dalam perkembangan karier generasi Z dan milenial. Lingkungan yang nyaman dapat meningkatkan produktivitas dan hasil kerja mereka.

Zaenab juga menyoroti tren "Quiet Quitting" yang populer di kalangan generasi Z dan milenial. Tren ini mengacu pada mengerjakan pekerjaan di luar pekerjaan utama, yang merupakan tantangan tersendiri. Meskipun hal ini mungkin dapat membuat individu terlihat tidak konsisten dalam pekerjaannya, Zaenab mengatakan bahwa hal ini tergantung pada individu tersebut dan bisa dipengaruhi oleh lingkungan dan faktor ekonomi.

Zaenab menekankan pentingnya penghargaan dalam lingkungan kerja. Dalam hal ini, memberikan ucapan terima kasih atau permintaan tolong kepada rekan kerja dapat membuat generasi Z dan milenial merasa dihargai dan lebih termotivasi dalam pekerjaan mereka.

Dengan kesadaran akan minat, perhatian terhadap lingkungan, dan penghargaan di tempat kerja, generasi Z dan milenial dapat mencapai fokus dan produktivitas yang tinggi dalam karier mereka.

Uc/khn