ODHIV Masih Bisa Berkeluarga dan Punya Keturunan

Selasa, 29 November 2022 09:19

Reporter : Anggun Putri

top-news

Dok. Humas Pemkot Bandung

BANDUNG -- Tak terasa telah tiga tahun terlewati bagi Meli Yulian hidup sebagai orang dengan HIV (ODHIV). Di titik terpuruknya, berat badan Meli Yulian sempat di angka 28 kilogram. 


Meli menceritakan kisah hidupnya pada acara Active Case Finding, di Mandalajati, Kota Bandung pada Senin 28 November 2022. Meli mengetahui terjangkit HIV stadium 3 pada 2019 silam. 


"Bahkan saya sampai lumpuh. Badan sisa tulang doang. Saya sudah pakai kursi roda," kenang Meli.


Setelah merasa sakit berkepanjangan, Meli memeriksakan diri ke rumah sakit. Saat itulah dia terkejut bahwa dia harus hidup sebagai ODHIV.


"Saya sakit berkepanjangan, bolak-balik ke RS tidak sembuh-sembuh. Akhirnya disarankan untuk tes VCT (voluntary counselling and testing). Awalnya masih sangat awam dengan HIV," akunya.


Meli mulai terapi melalui pengobatan Antiretroviral (ARV). Untungnya ia belum masuk ke fase AIDS, tapi sudah lumayan parah karena memasuki stadium 3.


Jika tidak ditindak dengan terapi Antiretroviral (ARV), infeksi HIV kronis ini akan terus tumbuh hingga 10 tahun ke depan. 


Melalui pengobatan ARV, pengidap HIV mampu mempertahankan risiko penularan virus yang rendah, meskipun melakukan aktivitas seksual kepada orang dengan negatif HIV.


"Saya tidak pernah telat terapi ARV. Saya juga terbuka dengan keluarga, saudara, dan teman terdekat. Ada dukungan dari mereka. Suami juga sangat mendukung saya. Alhamdulillah suami negatif HIV," kata Meli. 


Meski ia akui mulanya tak mudah untuknya jujur dengan kondisi HIV kepada keluarga. Sehingga Meli memilih untuk terapi dulu sampai sehat. Setelah itu ia beranikan diri untuk menyampaikan ke keluarga. 


Bahkan Meli sempat ingin bunuh diri, merasa hidupnya sisa beberapa hari lagi. Namun, ia kembali bangkit karena mendapatkan dukungan penuh dari keluarganya.


"Saya pendamping layanan HIV di RSHS. Banyak penyintas yang tidak berobat dengan benar karena tidak memiliki 'support system' yang baik," kata Meli.


"Jadi mereka merasa sendiri, ingin bunuh diri dan seperti tidak ada harapan hidup. Saya membantu teman-teman yang sendiri untuk mendapat 'support system' juga," kata Meli.


Meli menjelaskan virus HIV memang tidak bisa hilang, tapi bisa ditekan aktivitasnya. Ibaratnya virus tersebut dikurung dengan pengobatan terapi.


"ARV ini disubsidi pemerintah, gratis. Di tahun 2004 obatnya sudah disubsidi sama pemerintah. Paling cuma bayar pendaftaran. Kalau di puskesmas 3.000 rupiah, di RSHS administrasinya 45.000 rupiah," jelasnya.


Setelah rutin terapi dan konsultasi dengan dokter, Meli pun menjalani program hamil. Akhirnya, setelah menikah 5 tahun, kini ia tengah mengandung anak pertama. Setelah ia mulai hidup sehat, olahraga, makan, dan tidur teratur.


Kini kandungannya sudah jalan 6 bulan. Meski ia akui ada rasa takut jika kelak anaknya juga positif HIV.


"Tapi ketakutan itu tidak terlalu berlebihan karena saya juga minum obatnya sudah rutin," kata Meli. 


Biasanya bayi bisa terkena virus HIV jika ibunya hamil besar, tapi belum dites HIV. Sebab sang ibu belum pernah menjalani proses terapi.


"Tapi kalau kita sudah direncanakan, lihat 'viral load'-nya dulu untuk mengetahui jumlah virus HIV apakah masih terdeteksi atau tidak. Imun tubuh kita juga dilihat apakah sudah bagus atau di bawah rata-rata," kata Meli.


Meli berpesan bagi para generasi muda Kota Bandung untuk tidak melakukan hubungan bebas dan menggunakan obat terlarang.


"Jangan sampai jadi menyesal. Hargai hidup kita. Jangan lakukan kesalahan fatal yang akibatnya seumur hidup," kata Meli.

Redaktur : Hartifiany Praisra

TOP NEWS

Berita Terkait


gagal-konser-berujung-panggung-dibakar-ketua-panitia-tng-lenfest-2024-diburu

Gagal Konser Berujung Panggung Dibakar, Ketua Panitia TNG Lenfest 2024 Diburu

Polisi lagi gencar memburu ketua panitia Tangerang Lentera Festival (TNG Lenfest) 2024 yang diduga n...

kai-buka-lowongan-kerja-dimulai-dari-lulusan-sma-cek-persyaratannya-sekarang

KAI Buka Lowongan Kerja Dimulai Dari Lulusan SMA, Cek Persyaratannya Sekarang!

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI lagi buka lowongan kerja eksternal nih buat lulusan SMA/s...

udara-jakarta-tetap-tak-sehat-meski-saat-hari-libur-penyebabnya-apa

Udara Jakarta Tetap Tak Sehat Meski Saat Hari Libur, Penyebabnya Apa?

Belakangan ini kualitas udara di Jakarta lagi jelek banget, terutama selama libur Idul Adha

debatin-aja-x-meet-the-politician-live-ngobrolin-ruu-penyiaran-bareng-komedian-bikin-lo-nggak-culun

Debatin Aja! x Meet The Politician Live! Ngobrolin RUU Penyiaran Bareng Komedian, Bikin Lo Nggak Culun?

Acara ini gak cuma diskusi biasa, tapi juga unik dan segar. Dengan tema “Ngobrolin Politik Bar-bar a...

workout-berujung-hilang-nyawa-berikut-sederet-fakta-wanita-jatuh-dari-lantai-3

Workout Berujung Hilang Nyawa, Berikut Sederet Fakta Wanita Jatuh Dari Lantai 3

Kisah tragis wanita inisial FN berusia 22 tahun di Pontianak yang terjun dari lantai 3

citarum-kembali-penuh-sampah-setelah-3-hari-dibersihkan-pandawara-pemerintah-ngapain

Citarum Kembali Penuh Sampah Setelah 3 Hari Dibersihkan Pandawara, Pemerintah Ngapain?

Sungai Citarum sudah bersihin oleh Pandawara Group tapi baru tiga hari dibersihin, sampahnya udah ba...

ep-yang-bisa-bikin-kawula-muda-terjebak-imajinasi-berbeda-dari-karya-stereowall-sebelumnya

EP Yang Bisa Bikin Kawula Muda “Terjebak Imajinasi”, Berbeda Dari Karya Stereowall Sebelumnya?

Stereowall, band alternative rock yang sudah ngebuktiin eksistensinya sejak 2012, baru aja ngeluarin...

lamunan-di-kota-itu-lagu-akustik-yang-enak-didengar-di-telinga-manusia-terindukan

“Lamunan di Kota Itu”, Lagu Akustik Yang Enak Didengar di Telinga Manusia Terindukan

Difki Khalif, singer-songwriter asal Jakarta baru aja ngerilis single terbarunya yang berjudul “Lamu...

italia-obral-rumah-seharga-rp50-ribuan-tertarik-untuk-pindah-negara

Italia Obral Rumah Seharga Rp50 Ribuan, Tertarik Untuk Pindah Negara?

Upaya pemerintah Italia untuk menghidupkan kota-kota kecilnya dengan menjual rumah dengan harga mula...